Translate

Tampilkan postingan dengan label VIP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label VIP. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 April 2018

Novi Wahyuningsih Founder Callind App

Novi Wahyuningsih gadis asal kebumen ini menciptakan aplikasi Callind yang bisa di unduh di google playstore.

Callind yang merupakan singkatan dari Calling Indonesia merupakan aplikasi chatting yang ternyata sudah ada berniat membelinya dengan harga 200 miliar. Namun Novi Wahyuningsih secara tegas menolaknya dan menjadikan Callind produk anak bangsa yang akan mendunia.

Novi mengatakan saat ini banyak perusahaan yang tertarik dengan Callind, saya berharap Pemerintah Indonesia lebih memperhatikan karya anak bangsa.

Aplikasi Callind sudah ditawar 200 miliar namun saya bertekad untuk mempertahankannya dengan dukungan masyarakat Indonesia.  Saya berharap Indonesia seperti China memblokir semua aplikasi dari luar negeri di saat WeChat dan Alibaba ada,” tutur Novi di sela-sela peluncuran Callind di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (21/4/2018).

Meski baru resmi diluncurkan hari ini, tapi Callind telah diunduh oleh 350.000 pengguna. Ke depan, ditargetkan bisa mencapai 10 juta pengguna dalam satu tahun. Dan tiga tahun kemudian, ditargetkan mencapai 50 juta pemakai. “Semoga bisa benar-benar diterima di Indonesia dan bahkan merajai di negeri sendiri, selain itu bisa juga digunakan oleh masyarakat di dunia. Target 50 juta pengguna dalam 3 tahun semoga juga bisa tercapai,” tutur Novi.

Kini gadis asal Kebumen itu tidak hanya sibuk mengembangkan perusahaan yang ia miliki, namun juga mondar-mandir ke beberapa kota di Indonesia untuk mengisi workshop/ seminar sebagai pembicara. Dia mengaku sering diundang dalam acara berskala nasional ataupun internasional.

Menurut Novi, dibanding WhatsApp kelebihan Callind bisa menemukan sesama pengguna Callind dalam radius 100 km meski belum saling terhubung sebagai kontak. Tak hanya sekadar media komunikasi, Callind bisa menjadi sarana promosi dan pemasaran bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pemilik Aplikasi Callind bisa mempromosikan produknya secara gratis, tanpa harus menyebar kiriman ke banyak group yang diikuti seperti halnya pada WhatsApp.

“Kami sedang dalam proses pengembangan kerja sama dengan beberapa UMKM yang bergerak di sektor retail yang ada di daerah, harapan kami bisa kerja sama dengan UMKM di seluruh Indonesia,” katanya.

Sumber : Youtube, https://youtu.be/gjKYeIdSisk

Senin, 13 Februari 2017

RIP Al Jarreau

Penyanyi Jazz terkenal Al Jarreau meninggal dunia pada usia yang ke 76 tahun. Penyanyi yang terkenal dengan tembangnya Spain,Breakin Away dan after all. Al Jarreau juga menciptakan beberapa album dengan jenis musik R&B dan Pop sehingga dari jenis musik yang berbeda tersebut semuanya mendapatkan penghargaan Grammy Award.

Senin, 29 Agustus 2016

Rumah Singgah Dr. Aji Saptogino Msc

Melewati suatu jalan yang cukup sempit didaerah Condet kemudian memasuki gang yang disebelah kirinya terdapat rumah berjejer bersih dan rapi dan disebelah kanannya adalah tembok dengan tinggi kurang dari dua meter yang memanjang sampai 20 meter. Tepat didepan mobil berhenti karena terhalang oleh gerbang besi berwarna hitam. Setelah bunyi klakson beberapa kali barulah gerbang itu perlahan digeser, saat mobil mungil yang kami tumpangi perlahan memasuki halaman rumah yang tampak sejuk dan asri seluas 1500 meter dengan Pendapa berdiri tegak disebelah kanan yang ditopang empat sampai enam tiang dari kayu jati tua. Suasana yang beda begitu keluar dari pintu mobil terdengar bunyi kecupak gemericik air mancur dari kolam didepan pendapa. Tuan rumah Dr. Aji Saptogino dan Ny Fitri Saptogino SH menyambut dengan ramah dan santai di teras depan. Dr. Ajisaptogino Msc duduk di kursi besar dengan kedua kakinya bersila seperti patung Budha yang tersenyum. "masuk!.. kata Doktor yang bekerja di RS Pondok Indah ini dengan penuh wibawa. Suasana di teras pada hari itu benar benar menyenangkan, karena ada Ny. Ajisaptogino dan Putranya, dan kakak dan Adiknya Dr. Ajisaptogino Mereka hanya berada di rumah singgah di daerah Condet ini hanya pada hari saptu atau minggu. Saya duduk di kursi teras melihat kekanan dan kekiri kalau ada lukisan kuno yang tergantung di dinding ruang depan ini sambil menunggu ijin dari tuan rumah dan mempersiapkan susunan kalimat diotakku untuk bertanya ' apakah boleh memotret rumah ini?' sementara mereka mengobrol, ternyata jawaban Nyonya rumah yang cantik itu adalah sesuai dari harapan saya yaitu boleh memotret dengan syarat saya harus makan siang dulu di rumah ini. Saya langsung memasuki rumah menuju meja makan yang berhadapan dengan kolam renang. Ternyata saya disuruh makan hanya sendirian karena yang lain sudah makan. Rasa malu atau sungkan dikalahkan oleh bau harum tempe goreng,sayur sup jamur dan tahu goreng yang rasanya nikmat karena gratis. Saya duduk sendirian di kursi didepan meja besar sambil menyantap sup dan tempe. Bunyi gemericik air mancur yang keluar dari patung katak di sisi kolam renang membuat suasana di meja makan seperti ditengah danau kecil terasa sejuk dan nyaman. Ini adalah suasana ruangan yang sejuk tanpa AC!..
Setelah acara santap sore selesai saya mulai memotret bagian ruangan dari rumah ini. Karena waktu yang tak cukup panjang saya hanya bisa memotret bagian ruangan tertentu dengan tanpa detail. Hasilnya adalah suatu penampakan beberapa sosok manusia yang hampir telah lanjut usia dengan beberapa barang antik yang tampak pada foto dibawah ini.

 

Teras depan

Ruang tamu


 

Pendopo

 


 


 


 

Teras lantai atas
 

Studio lantai atas, mau ngejam dimana?
Latihan dulu
menu belum lengkap tapi makan dulu yaa

                       Koleksi kain batik dan kain songket ada di lemari, sayang sekali
                       belum sempat dipotret