Kartika Affandi-Koberl lahir di Jakarta pada tahun 1934. Dia adalah putri dari Affandi dan Maryati, keduanya adalah seniman. Kartika bertunangan dengan seorang seniman Jawa muda, Saptohudoyo, pada usia empat belas dan ketika dia berusia tujuh belas tahun mereka menikah. Mereka dikaruniai delapan anak.
Sebelum tahun 1980, Kartika tidak pernah mengalami pendidikan formal seni. Dari usia tujuh, Affandi memberi pelajaran cara melukis dengan jari dan tabung langsung pada kanvas. Setiap pencampuran warna dilakukan pada tangan dan pergelangan tangannya. Kartika tidak memiliki studio permanen seperti Affandi, ia lebih memilih untuk melukis di luar di lingkungan desa tempat ia berinteraksi langsung dengan mata pelajaran. Ini berbeda dengan kebanyakan pelukis kontemporer Indonesia, yang bekerja di studio mereka dari ide ide, pikiran, khayalan,gambar, memori, foto atau sketsa.
Dalam dunia seni modern lahir di tahun 1930-an, di mana laki-laki masih aktor dominan, Kartika adalah salah satu dari sekelompok kecil perempuan yang dari pertengahan 1980-an telah berhasil memamerkan karya mereka secara rutin dan mendapatkan pengakuan kritis terbatas. Bahkan seni Kartika muncul memiliki karakter tersendiri yang unik. Sehingga orang awam dapat membedakan antara lukisan Kartika dan lukisan Affandi
Awal kedua dalam karir artis Kartika terjadi sekitar tahun 1980, ketika ia belajar restorasi lukisan dan komposisi warna di Austria untuk memungkinkan dia memperbaiki lukisan Affandi yang pudar warnanya atau catnya. Di Austria, kesendirian dan refleksi membuka jalan untuk mengungkapkan perasaannya pada karya lukisnya.
Sebelum tahun 1980, Kartika tidak pernah mengalami pendidikan formal seni. Dari usia tujuh, Affandi memberi pelajaran cara melukis dengan jari dan tabung langsung pada kanvas. Setiap pencampuran warna dilakukan pada tangan dan pergelangan tangannya. Kartika tidak memiliki studio permanen seperti Affandi, ia lebih memilih untuk melukis di luar di lingkungan desa tempat ia berinteraksi langsung dengan mata pelajaran. Ini berbeda dengan kebanyakan pelukis kontemporer Indonesia, yang bekerja di studio mereka dari ide ide, pikiran, khayalan,gambar, memori, foto atau sketsa.
Dalam dunia seni modern lahir di tahun 1930-an, di mana laki-laki masih aktor dominan, Kartika adalah salah satu dari sekelompok kecil perempuan yang dari pertengahan 1980-an telah berhasil memamerkan karya mereka secara rutin dan mendapatkan pengakuan kritis terbatas. Bahkan seni Kartika muncul memiliki karakter tersendiri yang unik. Sehingga orang awam dapat membedakan antara lukisan Kartika dan lukisan Affandi
Awal kedua dalam karir artis Kartika terjadi sekitar tahun 1980, ketika ia belajar restorasi lukisan dan komposisi warna di Austria untuk memungkinkan dia memperbaiki lukisan Affandi yang pudar warnanya atau catnya. Di Austria, kesendirian dan refleksi membuka jalan untuk mengungkapkan perasaannya pada karya lukisnya.
Sumber : youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar