Translate

Selasa, 23 Agustus 2016

Orangutan Kalimantan, kemana harus pergi?

Nama Latin: Pongo Pygmaeus

Penelitian genetika dari orangutan Kalimantan,terdapat 3 sub-spesies orangutan yang telah teridentifikasi, yaitu :

1. Pongo pygmaeus pygmaeus yang ditemukan di barat laut Pulau Kalimantan,

2. Pongo pygmaeus wurmbii di Kalimantan bagian tengah, dan

3. Pongo pygmaeus morio di timur laut Kalimantan.

Dari ketiga sub-spesies orangutan Kalimantan tersebut, P.p. wurmbii merupakan sub-spesies dengan ukuran tubuh rata rata paling besar, sementara P.p. morio adalah sub-spesies dengan ukuran tubuh relatif kecil.

Tahun 2004, para Ilmuwan memperkirakan bahwa populasi total orangutan di Pulau Kalimantan di wilayah Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54000 ekor. Diantara ketiga sub-spesies orangutan Kalimantan tersebut, P.p. pygmaeus merupakan sub-spesies yang sedikit dan terancam punah, dengan jumlah populasi sebanyak 3,000 hingga 4,500 ekor di Kalimantan Barat dan sedikit di Sarawak, atau kurang dari 8% dari jumlah total populasi orangutan kalimantan.

CIRI CIRI FISIK

Orangutan Kalimantan adalah bagian dari Jenis kera dan merupakan mamalia arboreal terbesar. Jenis Kera ini memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecoklatan, dengan warna pada bagian wajah mulai dari merah muda, merah, hingga hitam.Berat orangutan Kalimantan jantan dewasa bisa mencapai 50 hingga 90 kg dan tinggi 1,25 hingga 1,5 m. Sementara betina memiliki berat 30 - 50 kg dan tinggi 1 m. Bagian tubuh seperti lengan yang panjang berfungsi untuk meraih makanan seperti buah-buahan, dan berayun dari satu pohon ke pohon lainnya, menggunakan jangkauan dan kaki untuk pegangan yang kuat. Pelipis bulat pipih melebar yang dimiliki oleh orangutan Kalimantan jantan dewasa membuat wajah satwa ini terlihat lebih besar. Akan tetapi, tidak semua orangutan Kalimantan jantan dewasa memiliki pelipis seperti bantal. Jakun yang dimiliki dapat digelembungkan seperti balon untuk menghasilkan suara keras dan nyaring, yang digunakan untuk memanggil dan memberitahu keadaan mereka.

EKOLOGI DAN HABITAT

Orangutan Kalimantan lebih banyak ditemukan di area hutan rendah 500 m diatas permukaan laut dibandingkan di dataran tinggi. Hutan dan lahan gambut merupakan pusat dari daerah jelajah orangutan, karena lebih banyak menghasilkan buah buahan besar dibandingkan dengan hutan Dipterocarpaceae yang kering dan banyak mempunyai pohon-pohon tinggi berkayu besar, seperti keruing. Orangutan Kalimantan rentan dengan gangguan-gangguan di lingkungannya, walaupun penelitian menunjukkan orangutan Kalimantan dapat sedikit bertoleransi dengan perubahaan tak terduga di area sekitarnya.

ANCAMAN

Semua sub-spesies orangutan Kalimantan adalah spesies langka dan sepenuhnya dilindungi oleh perundang-undangan Indonesia. Spesies ini diklasifikasikan oleh CITES ke dalam kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena sangat rentan kepunahan). Beberapa ancaman utama yang dihadapi oleh orangutan Kalimantan adalah kehilangan habitat, Pembalakan liar,penebangan liar,perburuan dan perdagangan orangutan untuk menjadi satwa peliharaan. Dalam satu dekade terakhir, di tiap tahunnya, terdapat 1,2 juta ha kawasan hutan di Indonesia telah digunakan untuk aktivitas-aktivitas penebangan skala besar, pembalakan liar, serta konversi hutan untuk pertanian, pertambangan, perkebunan dan pemukiman. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh pembakaran hutan secara liar (tanpa izin pemda setempat), fenomena iklim seperti badai El Nino dan musim kering yang berkepanjangan juga mengakibatkan berkurangnya populasi orangutan.
Selama 20 tahun terakhir, habitat orangutan Kalimantan berkurang sekitar 55 %, jika Pemerintah Indonesia tidak melakukan upaya penyelamatan satwa orangutan secara terus menerus,kontinyu Dan serious maka 20 tahun berikutnya Orangutan Kalimantan hanya tinggal cerita dongeng.


Refensi : Wikipedia
flickr
youtube
WWF
Encyclopedia America, page of 'Orangutan'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar