Translate

Translate

Senin, 24 Oktober 2016

Aksi Mogok Dan Klarifikasi Pertamina

Tuntutan Awak Mobil Tangki Pertamina yaitu :

KAMI AWAK MOBIL TANGKI PERTAMINA PATRA NIAGA SUDAH SAMPAI PADA BATAS KESABARAN KAMI. MOGOK KERJA/STOP OPERASI AKAN KAMI MULAI TERHITUNG 1 NOVEMBER 2016.

Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang yang selama ini mendistribusikan BBM ke sekitar 800 Pom Bensin se Jabodetabek termasuk Puncak dan Sukabumi.

Awak Mobil Tangki yang berjumlah kurang lebih 1.000 orang ini sudah bekerja dengan masa kerja belasan tahun tapi status hubungan kerjanya Outsourcing dan di kontrak setiap tahun. Mereka bekerja selama 12 jam bahkan lebih setiap hari dengan hanya upah UMP tanpa dibayarkan lembur atas kelebihan jam kerja setiap hari. Mereka juga mendapatkan diskriminasi dengan tidak mendapatkan uang tunjangan Migas seperti pekerja/buruh Pertamina lainnya yang mendapatkan tunjangan migas setiap tahunnya.

Jam kerja yang panjang ini menjadi resiko yang harus di alami Awak Mobil Tangki Pertamina Patra Niaga yang mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan kerja.

Upaya untuk pembenahan situasi kerja kesejahtetaan dan perlindungan kerja sudah di upayakan oleh AMT PPN yang Tergabung dalam FBTPI-KPBI. Mulai dari upaya Biparti hingga di keluarkannya Nota Pemeriksaan oleh Sudinaker Jakarta Utara masih di abaikan oleh Managemen Pertamina Patra Niaga.

Awak Mobil Tangki yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia sampai pada titik kesabarannya dan MEMUTUSKAN :

MOGOK KERJA MULAI TANGGAL 1 NOVEMBER 2016 SAMPAI WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN/SAMPAI TUNTUTAN DI PENUHI.

Tuntutan :

1. ANGKAT Seluruh Pekerja dilingkungan kerja PT.Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang sebagai Karyawan Tetap !!!;

2. Bayar Upah Lembur atas kelebihan Jam Kerja sejak Oktober Tahun 2011 s/d tahun September 2016;

3. Bayar Upah Lembur pada saat kami AMT I dan AMT II ditugaskan sebagai SATGAS (ditugaskan tetap bekerja/melayani suplay BBM sekalipun pada Hari Raya Keagamaan untuk Umat Muslim);

4. Bayarkan Uang Migas yang sudah tidak diberikan oleh PT. Patra Niaga sejak tahun 2011 kepada pekerja (crew AMT I & II, O.B Cs dan dispet);

5. Terapkan Waktu Kerja 7 jam kerja sehari atau 40 Jam kerja dalam seminggu;

6. STOP INTIMIDASI DALAM BENTUK APAPUN !!!

7. PEKERJAKAN SELURUH Pekerja (Krani Cs dan Crew AMT) yang sudah di Putuskan Hubungan Kerjanya secara sepihak, (daftar nama pekerja tersebut terlampir).

Kepada masarakat Jabodetabek, Puncak dan Sukabumi kami mohon maaf atas terhentinya distribusi BBM di semua Pom Bensin Pertamina. Mogok Kerja ini kami tempuh karena Pertamina Patra Niaga tidak pernah mau mendengarkan aspirasi kami para Awak Mobil Tangki yang merupakan ujung tombak pertamina dalam mendistribukan BBM.

JAKARTA 24 OKTOBER 2016
Mungkin bermanfaat.. Mohon di maafkan..,
Wassalamualaikum wr. Wb.

Klarifikasi Dari Pertamina :

Ini jawaban dari berita diatas yang diplintir....

Selamat pagi Rekan2,  ijin share info dari Patra Niaga sebagai bahan untuk Counter Isu Mogok Awak Mobil Tanki. Mohon bantuannya untuk meneruskan pesan ini di WAG apabila ada yg menanyakan. Terima kasih dan selamat berakhir pekan

Terkait permasalahan yg disampaikan FBTPI dapat kami laporkan sebagai berikut :

1.Antara Patra Niaga dengan awak mobil tanki tidak ada ikatan kerja sacara langsung karena dalam hal ini Patra Niaga menggunakan jasa Vendor sebagai penyedia tenaga kerja AMT dengan sistim borongan dengan masa kontrak per 2 tahun. Setiap pergantian vendor kepada AMT lama diberikan haknya meliputi pesangon dan sebagai dan mereka tetap dipekerjakan dengan Vendor baru.

2. Upah yg dibayarkan dengan komposisi sesuai UMK setempat  ditambah upah performancy yang dibayar berdasar kinerja.

3. Uang tunjangan Migas sudah tidak diberlakukan lagi digaanti dalam bentuk pesangon

4. Pola hari kerja untuk di Plumpang dengan sistem 4 hari kerja dan 2 hari Off perhari 2 shift masing2- 12 jam.

5. Utk antisipasi ancaman mogok kerja AMT kami sudah menyiapkan AMT cadangan sebagaimana yg pernah dilakukan dalam penanganan AMT termasuk menggunakan tenaga bantuan dari TNI

6. Koordinasi dengan aparat POLRI untuk pengamanan.

7. Koordinasi dengan Pertamina utk kemungkinan alih suply. Demikian yg dapat kami sampaikan.

Mohon maklum. Gandhi Sriwidodo - PN
Karena dengan lumpuhnya BBM maka perekonomian Jakarta khususnya akan terganggu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar