Translate

Translate

Sabtu, 04 Januari 2025

Jack Dorsey - Pendiri Twitter dipecat perusahaannya sendiri

Jack Dorsey adalah seorang pengusaha dan programmer asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai salah satu pendiri Twitter, serta pendiri dan CEO perusahaan pembayaran Square. Sejarah hidupnya mencakup berbagai pencapaian penting dalam dunia teknologi, sosial media, dan filantropi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah hidup, pendidikan, latar belakang keluarga, yayasan yang didirikan, kontribusinya terhadap dunia dan kemanusiaan, serta estimasi kekayaan bersihnya menurut Forbes.

                                         Jack Dorsey

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Jack Dorsey lahir pada tanggal 19 November 1976, di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, dari pasangan Timothy Dorsey dan Mary Dorsey. Ayahnya adalah seorang insinyur, sementara ibunya bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga. Dorsey tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun sangat mendukung minatnya pada teknologi dan pemrograman.

Dorsey mulai tertarik dengan teknologi sejak usia muda. Ketika masih kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada sistem komunikasi dan transportasi, khususnya mengenai cara kerja jaringan telekomunikasi. Pada usia 14 tahun, Dorsey sudah bisa membuat program komputer sederhana yang dapat mengatur rute taksi di St. Louis, menunjukkan bakatnya dalam pemrograman dan algoritma.

Dorsey melanjutkan pendidikan menengahnya di Bishop DuBourg High School di St. Louis, di mana ia aktif dalam kegiatan komputer dan pemrograman. Setelah lulus dari SMA, Dorsey melanjutkan studinya di Universitas Missouri-Rolla (sekarang dikenal sebagai University of Missouri), namun ia hanya bertahan selama satu semester sebelum memutuskan untuk pindah ke Universitas New York (NYU) pada tahun 1995. Di NYU, Dorsey belajar ilmu komputer, namun ia kembali meninggalkan pendidikan formalnya untuk mengejar karier di dunia teknologi, meskipun ia tidak pernah menyelesaikan gelar sarjananya.

Karier dan Pendiri Twitter

Setelah keluar dari NYU, Dorsey pindah ke California untuk mencari peluang di Silicon Valley. Di sana, ia mulai bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak bernama Odeo yang didirikan oleh Evan Williams, salah satu pendiri Blogger dan Twitter. Pada tahun 2006, Dorsey memiliki ide untuk membuat platform yang memungkinkan orang-orang mengirim pesan singkat kepada teman-teman mereka melalui perangkat seluler.

Pada tahun yang sama, Dorsey, bersama dengan Biz Stone dan Evan Williams, mendirikan Twitter. Dorsey berperan sebagai CEO pertama Twitter dan memperkenalkan konsep microblogging, yaitu berbagi pesan singkat yang dapat dibaca oleh siapa saja di seluruh dunia. Twitter pertama kali diluncurkan pada tahun 2006, dan pada awalnya hanya digunakan oleh sekelompok kecil pengembang. Namun, setelah beberapa tahun, Twitter berkembang pesat menjadi salah satu platform media sosial terbesar di dunia.

Twitter memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan yang dikenal dengan nama "tweets" yang terbatas pada 140 karakter (kemudian diperpanjang menjadi 280 karakter pada 2017). Keunikan dari Twitter adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dengan cepat, sehingga menjadi platform penting dalam politik, hiburan, dan pergerakan sosial.



Pengunduran Diri dari Twitter dan Pendiri Square

Pada tahun 2008, Dorsey dipecat dari posisi CEO Twitter oleh dewan direksi perusahaan. Meskipun demikian, ia tetap terlibat dalam pengembangan perusahaan sebagai anggota dewan. Setelah meninggalkan Twitter, Dorsey mendirikan Square, sebuah perusahaan pembayaran seluler yang memungkinkan individu dan bisnis menerima pembayaran melalui perangkat mobile. Square didirikan pada tahun 2009, dan Dorsey kembali menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan inovasi dalam menciptakan solusi pembayaran digital yang lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Square berkembang pesat dan telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia, memungkinkan pengguna untuk memproses pembayaran kartu kredit melalui perangkat keras kecil yang terhubung ke smartphone. Square juga memperkenalkan layanan peminjaman, perangkat keras untuk point of sale (POS), dan layanan pembayaran berbasis aplikasi.

Kembali ke Twitter dan Kontribusinya pada Dunia Teknologi

Pada tahun 2015, Dorsey kembali ke Twitter sebagai CEO setelah para pemegang saham menginginkan kepemimpinan yang lebih stabil untuk perusahaan yang menghadapi penurunan pertumbuhan pengguna. Sebagai CEO, Dorsey berfokus pada peningkatan produk Twitter dan memperkenalkan berbagai perubahan, termasuk algoritma yang memprioritaskan tweet dari pengguna yang relevan, serta penambahan fitur-fitur seperti video langsung dan alat analitik untuk bisnis.

Twitter di bawah kepemimpinan Dorsey juga berusaha untuk menghadapi tantangan besar seperti masalah penyalahgunaan platform dan penyebaran berita palsu. Dorsey berkomitmen untuk memastikan bahwa Twitter tetap menjadi tempat yang aman dan terbuka untuk komunikasi global.

Kontribusi pada Dunia Kemanusiaan dan Filantropi

Dorsey tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha teknologi, tetapi juga sebagai seorang filantropis yang aktif. Pada tahun 2020, Dorsey mengumumkan bahwa ia akan menyumbangkan sekitar $1 miliar atau sekitar 28% dari kekayaan bersihnya untuk mendukung berbagai tujuan amal yang berkaitan dengan kesehatan global, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.

Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah melalui pemberian dana untuk organisasi-organisasi yang bekerja dalam bidang perawatan kesehatan, termasuk untuk penanggulangan pandemi COVID-19, serta mendukung usaha-usaha yang berkaitan dengan kesetaraan rasial dan keadilan sosial. Dorsey juga mendukung organisasi-organisasi yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat, yang sangat relevan dengan latar belakangnya di Twitter.

Selain itu, Dorsey adalah pendukung utama dari berbagai inisiatif yang mempromosikan kebebasan internet dan privasi digital. Ia secara aktif mendukung penggunaan teknologi yang dapat memberdayakan individu dan masyarakat di seluruh dunia.

Kekayaan Bersih

Menurut Forbes, pada tahun 2025, estimasi kekayaan bersih Jack Dorsey mencapai sekitar $4,4 miliar. Meskipun sebagian besar kekayaannya berasal dari saham yang dimilikinya di Twitter dan Square, Dorsey dikenal sebagai salah satu orang yang tidak terlalu memprioritaskan pengeluaran pribadi. Sebagai CEO Square, Dorsey telah menerima gaji yang sangat kecil—hanya $1 per tahun—yang mengindikasikan bahwa ia lebih fokus pada visi jangka panjang daripada keuntungan pribadi.

Kesimpulan

Jack Dorsey adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia teknologi, terutama melalui penciptaan Twitter dan Square. Meskipun perjalanan kariernya tidak selalu mulus, ia telah berhasil menciptakan dua perusahaan yang telah merubah cara orang berkomunikasi dan bertransaksi di dunia digital. Selain kesuksesan di bidang teknologi, Dorsey juga dikenal karena kontribusinya yang besar dalam bidang kemanusiaan, termasuk melalui sumbangan besar yang ia berikan untuk mendukung berbagai inisiatif sosial dan kesehatan global.

Dengan estimasi kekayaan bersih yang terus berkembang, Dorsey tetap menjadi figur yang dihormati dalam dunia teknologi dan filantropi. Melalui visi, inovasi, dan komitmennya terhadap perubahan sosial, Dorsey telah meninggalkan jejak yang besar di dunia, dan kontribusinya akan terus dikenang dalam perkembangan industri teknologi dan dampaknya terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia.


Source  :  Wikipedia, BBC News


Tidak ada komentar:

Posting Komentar