Translate

Selasa, 26 Oktober 2010

Mr.Kiwi moha


Alow me to introduce my self, my name kiwi moha. I was born at jakarta, mmm.. I think at 2008. my mother told to me my father was passed away at september 2009 with reason our neighbor needs duckfries for dinner. I am not afraid, thats is our life. I always optimized with our future. one year ago I was poor and so difficult to have a food. I meet HRH dimas handono djati, he promised me to chance my life. He gived me a nice job to be a top model. today I am one of famous man oh! sorry!.. I mean.. I am one of  famous duck in this planet. Like other celebrity, I have house in Los Angeles, ferari, and buy some Cartier jewelry for my girl friend.  next month I will visite jakarta for amazing show. I always waiting to my fans. so, dont you believed that?!

Dmazsh and dumasart
Dimas handono djati

Kamis, 21 Oktober 2010

perikemanusiaan

Masalah pelayanan kesehatan yang manusiawi memang masih jauh untuk bisa dilaksanakan. Banyak hal yang perlu dibenahi oleh para ahlinya pikir Indonesia saat ini. Kita memang tak etis kalau hanya bisanya omong,kritik,hujat demo,omong kritik hujat demo omong kritik hujat demo terus sampai tua tanpa ada tindakan apapun. Sebab mungkin diantara anggota Dewan kita yang terhormat ada yang kupingnya budeg. Merubah sifat orang menjadi manusiawi melalui pelayanan kesehatan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti yang telah dibahas beberapa waktu lalu di Blog ini tentang pelayanan di unit gawat darurat rumah sakit negri kita yang tercinta ini, sungguh tak manusiawi sekali bagi orang tak berpunya yang tertimpa musibah kecelakaan dan masuk unit gawat darurat dengan tanpa asuransi dan tanpa uang. Mungkin orang akan berpikir berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan di unit gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa si korban kecelakaan.  Kalau kita tinjau sebenarnya, musibah terjadi pada diri seseorang tidaklah setiap hari tapi mungkin hanya seumur hidup sekali, dan yang seumur hidup sekali itu mungkin akan berujung berkurangnya simpanan harta benda atau bahkan ludes sama sekali harta benda yang dimiliki si korban hanya untuk biaya menahan nyawanya jangan sampai putus. Sebenarnya jika kita teliti (tentunya dengan sisi kacamata saya yang IQnya standart tidak seperti anggota Dewan kita yang terhormat yang IQnya bisa menghitung 10 pangkat 10 dalam waktu 30 detik) Pemerintah memiliki dana untuk itu, dan ternyata dana itu lolos dari pengamatan kita dan terbuang walau tak percuma. Bayangkan setiap bulannya kita selalu membiarkan peluang itu berlalu begitu saja di depan hidung kita melalui perputaran uang di dunia pendidikan. Jika kita mau membicarakan soal asuransi kecelakaan maka yang terbayang adalah premi yang tak suseuai dengan kemampuan gaji golongan menengah apalagi kalau belum bekerja. Para ahli mungkin bisa menghitung, dari 200 juta lebih penduduk Indonesia berapa yang mengenyam pendidikan setingkat sd,smp, sma dan perguruan tinggi. Semuanya butuh waktu rata rata 15 tahun untuk sekolah ditambah waktu kuliah untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Untuk setiap bulannya sekolah  tingkat SD dan SMP sekarang sudah ada yang gratis, SD selama 6 tahun dan SMP selama 3 tahun. Dari sisi ini sebenarnya sudah bisa diperoleh dana untuk asuransi kecelakaan atau lainnya, guna persiapan jika terjadi suatu musibah.  Setiap bulan selama 6 tahun, uang sekolah jatah setiap siswa dipotong 3000 rupiah atau ditambah oleh pemerintah (bagi yang sekolah gratis) 3000 rupiah untuk premi asuransi kecelakaan dan lainnya. Dan untuk tingkat lanjut, selama tiga tahun kedepan sekolh SMP juga menerapkan system asuransi yang sama (penambahan dana 3000 rupiah setiap bulan) dan kemudian tahun berikutnya untuk tingkat SMA dan perguruan tinggi. Sehingga pelajar dan Mahasiswa dapat menggunakan kartu pelajar atau kartu mahasiswa yang berfungsi ganda sekaligus sebagai kartu asuransi kecelakaan jika terjadi musibah. Mungkin sekali akan bisa dikembangkan untuk biaya rawat inap. Tentu perusahaan asuransi Yang ditunjuk oleh Pemerintah haruslah perusahaan yang mumpuni milik pemerintah yang telah lama berpengalaman, bukan perusahaan asing atau perusahaan asuransi abal abal yang pernah bangkrut kembang kempis. Berapa dana yang terkumpul jika seorang siswa setiap bulannya membayar premi asuransi selama 6 tahun atau lebih dengan harga premi yang setara dengan harga semangkuk mie ayam lalu jumlahnya dikalikan dengan semua jumlah pelajar tingkat SD di seluruh Indonesia? berapa untuk tingkat SMP? dan Berapa untuk tingka SMA dan perguruan tinggi? suatu jumlah yang fantastis!.. Suatu jumlah yang dapat menolong orang yang tertimpa musibah jika terjadi kecelakaan yang membutuhkan pertolongan mendadak, karena walaupun sudah tidak memegang kartu pelajar atau kartu Mahasiswa maka kartu tanda penduduk dapat berfungsi sebagai kartu asuransi karena si korban telah membayar premi asuransi sejak mengenyam penidikan di SD SMP SMU dan mungkin perguruan tinggi. Dan perlu dicatat! kecelakaan tidak terjadi pada setiap hari dan setiap orang  seumur hidupnya. Artinya : Pemerintah tak mungkin rugi apalagi bangkrut untuk menciptakan sistem asuransi seperti ini. karena mustahil semua ratusan juta warga negara Indonesia terkena musibah kecelakan dalam waktu yang sama dan bersamaan. Untuk menciptakan sistem asuransi seperti ini perlu adanya kerja sama antara Kementrian kesehatan dan kementrian pendidikan dan kebudayaan. Kita berharap, melalui ladang uang ini, sistem telah menciptakan kita menjadi manusia Indonesia yang beradab dan berperikemanusiaan dalam hal pelayanan kesehatan yang manusiawi. Sehingga semoga dengan Ridho Allah,.. kita dan Pemerintah dapat membicarakan sistem ini dan kemudian mewujudkan dan melaksanakan. Kebocoran dana? kkn? pasti terjadi, halangan dan gangguan pasti ada, tapi setidaknya kita telah berusaha menciptakan suatu sistem yang dapat menjamin keselamatan dan kebaikan untuk orang banyak dengan lebih berperikemanusiaan.
 
Dimas Handono Djati

Senin, 11 Oktober 2010

Batik Cap

this photo made by mobile upload. 


    Sabtu, 09 Oktober 2010

    mobile bloging

    trying to mobile bloging without qwertyu keypad and photo upload. with small word,its difficult to find space for upload pict

    Sabtu, 25 September 2010

    life begin fourty?

    today my age is...he he he to shy for me said the truth about me. Just pray to my god for hope and always have a hope. may god blessing me, to save me, protecting me and make me survive in this life. I think my life begin fourty. Thanks dear all my friend. luv u.

    Kamis, 16 September 2010

    Malaikat maut

    Seorang kawan pemilik blog menulis 'setiap jam satu wanita di Indonesia meninggal karena kanker leher rahim. Penulisnya adalah seorang finance consultant di AXA,beliau seorang yang educational dan teman saya di SMP dulu, setahu saya beliau adalah seorang yang cerdas. yach turut prihatin mendengarnya, setiap jam wanita indonesia meninggal karena kanker leher rahim,kita memang harus memperbaiki secara kontinyu pelayanan publik terutama pelayanan kesehatan pelayanan di rumah sakit. Saya jadi teringat, dulu beberapa tahun yang lampau, pengalaman pribadi dengan mata kepala saya sendiri saya lihat bagaimana seseorang yg diujung maut karena kecelakanan, karena tak punya uang dan tak punya asuransi maka dia terbengkalai di kereta dorong,sementara orang yg membawanya kerumah sakit harus tanda tangan surat pernyataan sanggup/mampu bayar segini, mau tak mau surat pernyataan itu harus memilih,tanggung jawab pembayaran harus ditanggung si pembawa korban kecelakaan atau si korban kecelakaan dibiarkan megap2 menunggu maut gara2 alasan tak ada kamar,setelah bayar sejuta utk ruang gawat darurat, baru beberapa hari kemudian mendapat kamar utk rawat inap dan si korban kecelakaan meninggal. si penolong yg bukan saudara dan bukan teman itu belakang hari akhirnya menerima tagihan 10 juta! yg ditagih oleh debt colector. Kejadian ini sudah jadi rahasia umum yang setiap hari terjadi di rumah sakit negri yang banyak menerima dana dari pemerintah. Saya melihat saat itu nyawa manusia terasa murah sekali jika orang tak punya uang. dia bukan manusia lagi tapi seperti hewan dan orang2 sekitarnya adalah tukang jagal.ini terjadi karena memang system pelayanan korban kecelakaan diciptakan seperti itu. Jika dibiarkan terus begini sungguh biadad negri ini. seorang teman di luar negri pernah berkata pada saya 'jika ingin melihat suatu negara yang pemerintahannya beradab atau biadab,maka lihatlah system pelayanan publik di ruang gawat darurat pada rumah sakit pemerintahnya. disitu kamu akan tahu mana orang punya sifat kemanusiaannya mulia dan mana orang2 yang biadab bin keji jika tak punya uang. Jika punya uang mereka adalah orang2 yang biasa tersenyum manis,ramah tamah,penuh perhatian dan telaten jika melayani orang yang sedang srakatul maut dan jika tak punya uang atau asuransi..maka mereka bisa berubah menjadi malaikat maut' inilah suatu kebiasaan yang lazim dilakukan oleh para pelayan publik yang tak pernah berubah sama sekali dari dulu. Para abda'u negara angota dewan tak pernah membahas soal ini yang di bahas tentunya perlunya penambahan dan melengkapi tehnologi yang lebih modern untuk rumah sakit milik pemerintah karena memang itu lahan yang empuk untuk KKN.Teringat rintihan,erangan dan teriakan orang yang nyawanya hampir lepas dengan nafas tersengal-sengal di kereta dorong di ujung lorong ruang gawat darurat, saya berada di depannya, saya duduk sambil meliha matanya yang picek mulut menganga, lantas saya berdoa kepada Allah saya meminta' Tuhanku! didepanku ada orang teraniaya yang dicampakan, jika ada seorang pemimpin di negara ini yang dapat merubah sistem pelayanan publik dirumah sakit ini sehingga orang orang seperti ini langsung ditolong,ditangani dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan dengan tanpa biaya maka 'Teguhkan kekuasaannya, tinkatkan pahalanya,mudahkan urusannya,ampuni dosanya,karuniailah tempat tinggal yang baik dan elok di dunia ini dan di akhirat nanti'...disitu saya tak menangis, melihat si pesakitan,..sambil menutup hidung dengan kedua tangan karena gemetar,sedih,hati tersayat.. saya berkata tak terdengar 'Maaf ya pak saya tak bisa menolong'..dan orang itu hanya diam tersengal sengal dengan mata terus menatap keatas, dan ternyata masih banyak lagi orang-orang seperti dia dan mungkin puluhan bahkan ribuan di Indonesia. bergidik aku...masih adakah peradaban yang berperikemanusiaan di negri yang beradab ini?
    DMAZSH