Translate

Translate

Senin, 05 September 2016

Sleeper Bus Pertama Di Indonesia

Jurusan: Jakarta (PondokLabu) ke
Purwokerto, Purbalingga,  Wonosobo
Fasilitas :
Sandal,WC dalam bus,wifi, koneksi USB,
tv ditiap bed, spring bed, bantal,
selimut, aqua, makan malam.
*Harga 210 rb*
Maximum 20 orang

*Informasi pemesanan*
Sleeper Bus PO. Brilian
Jakarta-Purwokerto-Purbalingga

Bekasi : Bpk Sulis – 0812 1075 8063
Pasar Rebo : 0813 8018 2113
PAL : 0812 8897 549
Pondok Labu: Bapak Jumiran – 0878 8107 6684
Pasar Jumat : Ibu Hani – 0856 9456 0234 – 0812 8363 8980
Mampang : Pendi – 0813 8439 9500
Harga tiket Rp. 200.000 dengan waktu tempuh max 7 jam ( Jakarta – Purbalingga)


Source : Ina

Minggu, 04 September 2016

Wisata di Jepang

Slamet Riyadi seorang  warga negara Indonesia yang menerima bea siswa dari Japan Foundation.  Seniornya yaitu Soekarto Karu memperkenalkan beberapa tempat yang unik untuk dikunjungi.  Untuk wisata kuliner Slamet Riyadi sudah banyak mencicipinya. Kini giliran tempat di Jepang yang hampir sama dengan di Indonesia yang sering kita lihat ketika kita  menyebrangi sungai dengan rakit besar atau getek tapi yang ini beda, ' Yaen ' menyebrangi sungai dengan rumah rumahan kecil yang digantung dengan tali!

Sabtu, 03 September 2016

Perampokan

Telah terjadi perampokan di jalan Bukit hijau 7 pondok indah. Perampok yang diketahui berjumlah dua orang menyandera 4 orang penghuni rumah. Informasi ini diberikan oleh salah seorang pembantu rumah tangga yang berhasil melarikan diri ketika penyanderaan terjadi. Pemilik rumah adalah mantan Vice President Exxon mobil yang bernama Asep Sulaeman. Sekitar jam 1:30 siang tadi Polisi melakukan pengepungan disekitar area rumah Asep Suleman dan menutup akses semua jalan raya yang menuju jalan bukit hijau 7 tempat terjadinya perampokan dan penyanderaan. Menit berikutnya Polisi dari brimob berhasil membebaskan tiga sandera yang terdiri dari istri dan anak sedangkan pemilik rumah yaitu Asep Suleman berhasil dibebaskan terakhir. Didepan rumah tampak pejabat Polda Metro Jaya yakni Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriyawan, Kabiro Ops Polda Metro Jaya Kombes Verdianto, Kabid Humas Polda Metro jaya Kombes Awi Setiyono.

Polisi melakukan pengepungan di rumah yang terjadi perampokan
dan penyanderaan di jalan bukit hijau 7.

Yogi Andriyadi Seorang tetangga rumah jalan bukit hijau 7 memberi keterangan kepada TVone tentang perampokan dan penyanderaan tersebut

Jumat, 02 September 2016

Mobile Photography

Nama.             : El
Usia.                : 3-4 bulan
Pemilik.           : Hilda Silviana     
                           Siregar
Lokasi.             : Jakarta Selatan
Warna.             : Hitam putih
Hobi.                : tidur di atas
                            Tanaman
Makanan         : Wiskas
Photographed : Hilda Silviana      
                            Siregar
Media.              : Mobile Camera

Mobile Photography

Nama                : ?
Lokasi.              :  Jalan Paso,
                             Jagakarsa,
Pemilik.             :  pegawai warung
                              Padang
Daerah jelajah.  :  jalan Paso dan
                               Sekitarnya
Warna bulu        : Ungu
Warna mata.      : kuning cerah
Usia.                    : 4-5 bulan

 

Senin, 29 Agustus 2016

Rumah Singgah Dr. Aji Saptogino Msc

Melewati suatu jalan yang cukup sempit didaerah Condet kemudian memasuki gang yang disebelah kirinya terdapat rumah berjejer bersih dan rapi dan disebelah kanannya adalah tembok dengan tinggi kurang dari dua meter yang memanjang sampai 20 meter. Tepat didepan mobil berhenti karena terhalang oleh gerbang besi berwarna hitam. Setelah bunyi klakson beberapa kali barulah gerbang itu perlahan digeser, saat mobil mungil yang kami tumpangi perlahan memasuki halaman rumah yang tampak sejuk dan asri seluas 1500 meter dengan Pendapa berdiri tegak disebelah kanan yang ditopang empat sampai enam tiang dari kayu jati tua. Suasana yang beda begitu keluar dari pintu mobil terdengar bunyi kecupak gemericik air mancur dari kolam didepan pendapa. Tuan rumah Dr. Aji Saptogino dan Ny Fitri Saptogino SH menyambut dengan ramah dan santai di teras depan. Dr. Ajisaptogino Msc duduk di kursi besar dengan kedua kakinya bersila seperti patung Budha yang tersenyum. "masuk!.. kata Doktor yang bekerja di RS Pondok Indah ini dengan penuh wibawa. Suasana di teras pada hari itu benar benar menyenangkan, karena ada Ny. Ajisaptogino dan Putranya, dan kakak dan Adiknya Dr. Ajisaptogino Mereka hanya berada di rumah singgah di daerah Condet ini hanya pada hari saptu atau minggu. Saya duduk di kursi teras melihat kekanan dan kekiri kalau ada lukisan kuno yang tergantung di dinding ruang depan ini sambil menunggu ijin dari tuan rumah dan mempersiapkan susunan kalimat diotakku untuk bertanya ' apakah boleh memotret rumah ini?' sementara mereka mengobrol, ternyata jawaban Nyonya rumah yang cantik itu adalah sesuai dari harapan saya yaitu boleh memotret dengan syarat saya harus makan siang dulu di rumah ini. Saya langsung memasuki rumah menuju meja makan yang berhadapan dengan kolam renang. Ternyata saya disuruh makan hanya sendirian karena yang lain sudah makan. Rasa malu atau sungkan dikalahkan oleh bau harum tempe goreng,sayur sup jamur dan tahu goreng yang rasanya nikmat karena gratis. Saya duduk sendirian di kursi didepan meja besar sambil menyantap sup dan tempe. Bunyi gemericik air mancur yang keluar dari patung katak di sisi kolam renang membuat suasana di meja makan seperti ditengah danau kecil terasa sejuk dan nyaman. Ini adalah suasana ruangan yang sejuk tanpa AC!..
Setelah acara santap sore selesai saya mulai memotret bagian ruangan dari rumah ini. Karena waktu yang tak cukup panjang saya hanya bisa memotret bagian ruangan tertentu dengan tanpa detail. Hasilnya adalah suatu penampakan beberapa sosok manusia yang hampir telah lanjut usia dengan beberapa barang antik yang tampak pada foto dibawah ini.

 

Teras depan

Ruang tamu


 

Pendopo

 


 


 


 

Teras lantai atas
 

Studio lantai atas, mau ngejam dimana?
Latihan dulu
menu belum lengkap tapi makan dulu yaa

                       Koleksi kain batik dan kain songket ada di lemari, sayang sekali
                       belum sempat dipotret

Selasa, 23 Agustus 2016

Orangutan Kalimantan, kemana harus pergi?

Nama Latin: Pongo Pygmaeus

Penelitian genetika dari orangutan Kalimantan,terdapat 3 sub-spesies orangutan yang telah teridentifikasi, yaitu :

1. Pongo pygmaeus pygmaeus yang ditemukan di barat laut Pulau Kalimantan,

2. Pongo pygmaeus wurmbii di Kalimantan bagian tengah, dan

3. Pongo pygmaeus morio di timur laut Kalimantan.

Dari ketiga sub-spesies orangutan Kalimantan tersebut, P.p. wurmbii merupakan sub-spesies dengan ukuran tubuh rata rata paling besar, sementara P.p. morio adalah sub-spesies dengan ukuran tubuh relatif kecil.

Tahun 2004, para Ilmuwan memperkirakan bahwa populasi total orangutan di Pulau Kalimantan di wilayah Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54000 ekor. Diantara ketiga sub-spesies orangutan Kalimantan tersebut, P.p. pygmaeus merupakan sub-spesies yang sedikit dan terancam punah, dengan jumlah populasi sebanyak 3,000 hingga 4,500 ekor di Kalimantan Barat dan sedikit di Sarawak, atau kurang dari 8% dari jumlah total populasi orangutan kalimantan.

CIRI CIRI FISIK

Orangutan Kalimantan adalah bagian dari Jenis kera dan merupakan mamalia arboreal terbesar. Jenis Kera ini memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecoklatan, dengan warna pada bagian wajah mulai dari merah muda, merah, hingga hitam.Berat orangutan Kalimantan jantan dewasa bisa mencapai 50 hingga 90 kg dan tinggi 1,25 hingga 1,5 m. Sementara betina memiliki berat 30 - 50 kg dan tinggi 1 m. Bagian tubuh seperti lengan yang panjang berfungsi untuk meraih makanan seperti buah-buahan, dan berayun dari satu pohon ke pohon lainnya, menggunakan jangkauan dan kaki untuk pegangan yang kuat. Pelipis bulat pipih melebar yang dimiliki oleh orangutan Kalimantan jantan dewasa membuat wajah satwa ini terlihat lebih besar. Akan tetapi, tidak semua orangutan Kalimantan jantan dewasa memiliki pelipis seperti bantal. Jakun yang dimiliki dapat digelembungkan seperti balon untuk menghasilkan suara keras dan nyaring, yang digunakan untuk memanggil dan memberitahu keadaan mereka.

EKOLOGI DAN HABITAT

Orangutan Kalimantan lebih banyak ditemukan di area hutan rendah 500 m diatas permukaan laut dibandingkan di dataran tinggi. Hutan dan lahan gambut merupakan pusat dari daerah jelajah orangutan, karena lebih banyak menghasilkan buah buahan besar dibandingkan dengan hutan Dipterocarpaceae yang kering dan banyak mempunyai pohon-pohon tinggi berkayu besar, seperti keruing. Orangutan Kalimantan rentan dengan gangguan-gangguan di lingkungannya, walaupun penelitian menunjukkan orangutan Kalimantan dapat sedikit bertoleransi dengan perubahaan tak terduga di area sekitarnya.

ANCAMAN

Semua sub-spesies orangutan Kalimantan adalah spesies langka dan sepenuhnya dilindungi oleh perundang-undangan Indonesia. Spesies ini diklasifikasikan oleh CITES ke dalam kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena sangat rentan kepunahan). Beberapa ancaman utama yang dihadapi oleh orangutan Kalimantan adalah kehilangan habitat, Pembalakan liar,penebangan liar,perburuan dan perdagangan orangutan untuk menjadi satwa peliharaan. Dalam satu dekade terakhir, di tiap tahunnya, terdapat 1,2 juta ha kawasan hutan di Indonesia telah digunakan untuk aktivitas-aktivitas penebangan skala besar, pembalakan liar, serta konversi hutan untuk pertanian, pertambangan, perkebunan dan pemukiman. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh pembakaran hutan secara liar (tanpa izin pemda setempat), fenomena iklim seperti badai El Nino dan musim kering yang berkepanjangan juga mengakibatkan berkurangnya populasi orangutan.
Selama 20 tahun terakhir, habitat orangutan Kalimantan berkurang sekitar 55 %, jika Pemerintah Indonesia tidak melakukan upaya penyelamatan satwa orangutan secara terus menerus,kontinyu Dan serious maka 20 tahun berikutnya Orangutan Kalimantan hanya tinggal cerita dongeng.


Refensi : Wikipedia
flickr
youtube
WWF
Encyclopedia America, page of 'Orangutan'

Senin, 22 Agustus 2016

Mercedes Benz G550 2017

Siapa yang tak mengenal Jeep Mercy G Class? Produk Jerman ini sudah lama dikenal oleh kalangan pecinta Jeep Mercy. Di Jakarta kita tak jarang melihat mobil jenis ini lebih sering digunakan oleh PasPanPres ketika rombongan kendaraan Presiden melewati jalan raya. Sebenarnya di negara lain tak ada yang mengatakan mobil Mercy, hanya di Indonesia mobil mercedes disebut Mercy. Khususnya Jeep Mercedes kelas G yang desain bodinya tidak mengalami banyak perubahan sejak pertama di produksi kecuali interior yang menggunakan panel elektrik seperti power window,auto lock,lock child,audio video lcd monitor dan kelengkapan lainnya. Desain bodi Jeep ini masih tetap seperti model tahun sebelumnya. Mobil ini menggunakan mesin biturbo V8 berkapasitas 4.0-liter yang sanggup memberikan 416 daya kuda dengan torsi puncak 610 Nm. Mercedes-Benz G550 4×4 2017 juga memiliki sistem transmisi otomatis tujuh percepatan dengan sistem penggerak roda all-wheel drive.
Meskipun hadir sebagai model off-road tidak berarti Mercedes-Benz G550 4×4 2017 tidak mewah. Desain esterior mobil ini mengikuti model eksterior G-class klasik.
Mercedes-Benz G550 4×4 akan diluncurkan tahun 2017. Mobil tangguh ini akan dilepas oleh pabrik Jerman dengan harga USD 119,900 atau kira-kira Rp 1,6 miliar.